JAKARTA - Tanda-tanda overheat mobil bisa muncul dalam berbagai bentuk yang perlu kamu waspadai.
Salah satunya adalah kerusakan pada sensor radiator yang dapat memicu suhu mobil meningkat drastis. Jika sensor radiator mobil rusak, hal ini bisa menyebabkan mobil mengalami overheat.
Beberapa tanda overheat mobil yang perlu kamu perhatikan termasuk indikator suhu mesin yang tinggi atau mobil mulai mengeluarkan uap dari kap mesin.
Kerusakan pada sensor yang tidak segera ditangani dapat mengarah pada masalah yang lebih serius, bahkan mengharuskan penggantian mesin.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda overheat mobil, mencari tahu apa yang menyebabkannya, dan segera melakukan perawatan agar mobil tetap berfungsi dengan baik.
Dengan memahami tanda-tanda overheat mobil, kamu bisa mencegah kerusakan yang lebih parah dan menghindari biaya perbaikan yang lebih tinggi.
Pengertian Overheat Mobil
Overheating terjadi ketika suhu mesin mobil melebihi batas normal yang seharusnya. Perubahan suhu ini umumnya disebabkan oleh masalah pada beberapa komponen mesin.
Mesin mobil dirancang sedemikian rupa agar tetap dapat berfungsi dengan baik dalam suhu yang terjaga, dan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai bagian mobil lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pemilik mobil untuk memahami apa yang dimaksud dengan overheat pada mobil, serta cara yang tepat untuk menghadapinya jika kondisi tersebut terjadi.
Tanda-tanda Overheat Mobil
Ada beberapa tanda-tanda overheat mobil yang dapat menunjukkan bahwa mesin sedang mengalami peningkatan suhu yang tidak normal. Beberapa di antaranya adalah:
1. Lampu indikator overheat menyala
Lampu indikator ini biasanya berwarna merah dan menyala ketika suhu mesin melebihi batas normal. Lampu tersebut bisa ditemukan di dasbor, bersama dengan lampu indikator lainnya.
2. Suhu mesin yang tinggi
Salah satu tanda jelas dari overheat mobil adalah suhu mesin yang terdeteksi terlalu tinggi. Kamu bisa merasakannya langsung pada mesin yang terasa panas atau memantau suhu mesin menggunakan fitur di mobil atau termometer.
3. Asap putih dari radiator
Asap putih yang keluar dari radiator menandakan adanya masalah, seperti air pendingin yang terlalu panas atau kerusakan pada komponen radiator itu sendiri.
4. Suara berisik dari mesin
Ketika mesin mengalami overheat, sering kali terdengar suara berdebur yang menyerupai hentakan. Suara ini dapat terdengar jelas hingga ke dalam kabin mobil, menunjukkan adanya beban berat pada mesin.
5. Penurunan performa mesin
Mesin yang terlalu panas biasanya akan kehilangan performanya. Jika kamu merasakan penurunan kinerja mesin, itu bisa menjadi indikator bahwa mobil sedang mengalami overheat dan perlu segera diperiksa.
Penyebab Overheat pada Mobil
Berikut beberapa penyebab yang dapat memicu terjadinya overheat pada mobil:
1. Kekurangan air pada sistem pendingin
Kekurangan air dalam sistem pendingin adalah salah satu penyebab utama terjadinya overheat.
Hal ini bisa disebabkan oleh kebocoran pada radiator atau hose, atau karena air dalam sistem yang terlalu sedikit. Jika hal ini terjadi, suhu mesin akan meningkat dan berpotensi menyebabkan overheat.
2. Kerusakan pada thermostat
Thermostat yang rusak juga dapat mengakibatkan overheat. Komponen ini bertugas untuk mengatur aliran air ke mesin saat suhu mesin naik atau turun.
Jika thermostat tidak berfungsi dengan baik, air tidak dapat mengalir secara efektif, sehingga suhu mesin akan terus meningkat.
3. Kerusakan pada water pump
Water pump berperan dalam mengalirkan air dari radiator ke mesin agar mesin tetap terjaga suhunya.
Jika water pump rusak, aliran air menjadi terganggu, yang dapat mengakibatkan mesin tidak mendapat pendinginan yang optimal dan menyebabkan suhu mesin meningkat.
4. Kerusakan pada radiator atau hose
Radiator berfungsi untuk membuang panas dari mesin, sementara hose membantu mengalirkan air pendingin dari radiator ke mesin.
Jika radiator atau hose mengalami kerusakan, aliran air bisa terhambat, menyebabkan suhu mesin meningkat dan berujung pada overheat.
Cara Mengatasi Overheat pada Mobil
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi mobil yang mengalami overheat:
1. Berhenti dan matikan mesin
Segera berhenti dan matikan mesin mobil jika kamu mendeteksi tanda-tanda overheat. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah pada mesin.
2. Buka bonnet
Setelah mesin dimatikan dan mobil diparkir di tempat yang aman, buka bonnet mobil untuk memastikan tidak ada penguapan pada air pendingin. Jika air pendingin sudah berkurang, tambahkan air pendingin baru hingga mencapai tingkat yang diperlukan.
3. Periksa radiator dan hose
Cek kondisi radiator dan hose untuk memastikan tidak ada kebocoran. Jika ada kerusakan pada salah satu bagian, segera ganti radiator atau hose tersebut untuk mencegah masalah lebih lanjut.
4. Periksa kadar air pendingin
Pastikan tingkat air pendingin dalam radiator berada pada level yang sesuai. Jika air pendingin terlalu rendah, tambahkan air pendingin baru hingga level yang dianjurkan.
5. Periksa thermostat
Thermostat berfungsi untuk mengatur aliran air pendingin berdasarkan suhu mesin.
Periksa apakah thermostat berfungsi dengan baik, karena kerusakan pada thermostat dapat menyebabkan masalah lebih lanjut. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti dengan yang baru.
6. Periksa water pump
Water pump bertugas untuk mengalirkan air pendingin dari radiator ke mesin. Pastikan water pump tidak mengalami kerusakan dan berfungsi dengan optimal. Jika ada masalah, segera ganti water pump yang rusak.
Hubungan antara Sensor Radiator Mobil dengan Mesin Overheat
Sensor radiator mobil berfungsi untuk mengukur suhu air di radiator dan memastikan bahwa suhu tersebut berada dalam rentang yang aman. Ketika suhu air dalam radiator sesuai, mesin akan terhindar dari overheating.
Sensor ini hanya mengirimkan sinyal jika suhu air tidak normal, yang kemudian memberi tahu sistem kendaraan untuk membuka radiator dan mengalirkan air pendingin ke mesin agar tetap dingin.
Namun, jika sensor radiator mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik, sistem kendaraan tidak akan menerima sinyal untuk membuka radiator.
Akibatnya, air pendingin tidak akan mengalir dengan tepat, dan suhu di dalam radiator akan meningkat, yang menyebabkan mesin mengalami overheating.
Oleh karena itu, menjaga agar sensor radiator tetap berfungsi dengan baik dan menggantinya segera jika rusak sangat penting untuk mencegah kerusakan pada mesin.
Fungsi Sensor Radiator Mobil
Sensor radiator mobil memiliki peran penting dalam mengatur suhu pada sistem pembakaran mesin.
Sensor ini merespons sinyal dari engine control unit (ECU), yang kemudian menyesuaikan injeksi bahan bakar dan waktu pembakaran untuk menjaga suhu mesin tetap stabil.
Terdapat berbagai jenis sensor temperatur, yang masing-masing memiliki kemampuan untuk berfungsi dalam rentang suhu yang berbeda.
Sensor NTC (Negative Temperature Coefficient) bekerja dengan menurunkan suhu ketika temperatur meningkat.
Sebaliknya, sensor PTC (Positive Temperature Coefficient) akan meningkatkan suhu ketika ada kenaikan temperatur pada sistem pendingin mesin. Proses ini berlangsung sepanjang mesin mobil menyala untuk mencegah suhu mesin melebihi batas normal.
Selain itu, radiator juga dilengkapi dengan kipas radiator yang berfungsi untuk menjaga suhu pada sistem pendingin.
Sensor kipas radiator mobil berperan dalam mendeteksi tingkat panas yang dihasilkan oleh mesin, memastikan bahwa kipas radiator bekerja dengan baik untuk mendinginkan mesin sesuai kebutuhan.
Tanda Sensor Radiator Mobil Rusak
1. Jarak tempuh kendaraan menjadi pendek
Ketika sensor radiator mengalami kerusakan, sinyal yang diterima oleh Engine Coolant Temperature (ECT) menjadi salah, memberi informasi bahwa mesin dalam keadaan normal padahal sebenarnya tidak.
Hal ini menyebabkan pemborosan bahan bakar karena mesin yang terlalu panas membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk berfungsi. Akibatnya, jarak tempuh kendaraan menjadi lebih pendek.
2. Lampu indikator mesin menyala terus
Lampu indikator mesin yang terus menyala menandakan adanya masalah pada mesin, terutama overheat. Pada kondisi normal, sensor radiator akan berfungsi untuk mendinginkan mesin saat lampu indikator menyala.
Namun, jika sensor radiator rusak, mesin tidak akan didinginkan dengan benar, menyebabkan suhu mesin meningkat dan membuat lampu indikator terus menyala.
3. Keluarnya asap hitam dari knalpot
Ketika sensor radiator rusak dan memberikan sinyal yang salah, ECU akan memperbanyak campuran bahan bakar.
Hal ini menyebabkan proses pembakaran menjadi tidak efisien, terutama saat mesin menyala, yang pada akhirnya mengarah pada keluarnya asap hitam dari knalpot sebagai tanda pembakaran yang buruk.
4. Overheat pada mesin
Kerusakan pada sensor radiator dapat menyebabkan mesin menjadi overheat. Radiator berfungsi untuk menjaga suhu mesin tetap stabil dengan mendinginkan mesin, namun jika sensor radiator tidak bekerja dengan baik, suhu mesin akan terus meningkat hingga akhirnya menyebabkan overheat.
5. Mesin mobil bergetar
Kerusakan sensor radiator yang menyebabkan ECU memperbanyak campuran bahan bakar dan mesin yang overheat akan membuat mesin kehilangan daya. Ini menyebabkan mesin bergetar, terutama saat mobil melaju pada kecepatan rendah.
Cara Mencegah Sensor Radiator Mobil Rusak
1. Jaga tingkat suhu pendingin mesin di batas normal
Memastikan sensor radiator mobil berfungsi dengan baik akan menjaga suhu mesin tetap stabil. Hal ini penting untuk menghindari overheat yang dapat merusak mesin dan komponen lainnya.
2. Rutin membersihkan sensor radiator
Penting untuk membersihkan seluruh bagian mesin, termasuk radiator. Pembersihan secara rutin akan mencegah kerusakan pada sensor radiator dan memastikan bahwa sensor tersebut dapat berfungsi dengan maksimal.
3. Air pendingin di radiator cukup
Pastikan bahwa volume air pendingin pada radiator selalu cukup. Kekurangan air pada radiator dapat menyebabkan mesin cepat panas dan lebih mudah mengalami overheat, yang dapat merusak mesin.
4. Rutin periksa sensor kipas radiator mobil
Periksa kipas radiator secara berkala untuk memastikan bahwa kipas berfungsi dengan baik. Kipas yang tersumbat debu atau kotoran dapat menghambat proses pendinginan dan menyebabkan mesin kepanasan.
5. Servis mobil secara rutin
Lakukan servis berkala untuk memastikan bahwa mobil dan komponen-komponennya, termasuk sensor radiator, dalam kondisi baik. Pemeriksaan rutin dapat mendeteksi potensi kerusakan lebih awal dan menjaga performa mobil tetap optimal.
Harga Sensor Radiator Mobil
Untuk membeli sensor radiator, kamu bisa memilih untuk membelinya di bengkel atau melalui toko online. Pastikan kamu membeli sensor yang sesuai dengan jenis mobilmu, karena setiap merek mobil bisa memerlukan sensor yang berbeda.
Bahkan, perbedaan tipe dan tahun pembuatan mobil bisa mempengaruhi jenis sensor yang dibutuhkan, meskipun mobil tersebut memiliki merek yang sama.
Sensor radiator mobil terdiri dari beberapa komponen dengan harga yang bervariasi. Berikut adalah daftar harga sensor radiator yang umum dijumpai di pasaran:
-Switch sensor temperatur panas: Rp100.000
-Switch temperatur: Rp135.000
-Adaptor Sensor Temperatur Air Radiator: Rp130.000
-Ambient Air Temperature Sensor: Rp117.000
-Sensor Temperatur Intake: Rp89.000
-Sensor Temperatur Udara: Rp114.000
-Sensor Panas: Rp35.000
-Sensor Temperatur: Rp82.950
Sebagai penutup, mengetahui tanda-tanda overheat mobil sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada mesin dan memastikan kendaraan tetap dalam kondisi prima.