Jakarta - Seiring dengan pengumuman kinerja keuangan terbaru, sejumlah bank terbesar di Asia Tenggara telah merilis hasil keuangan mereka sepanjang tahun buku 2024, termasuk tiga bank raksasa milik negara Indonesia. Bank-bank asal Singapura tampil dominan dalam tabel perolehan laba bersih, menandai keberhasilan kuat mereka di pasar regional, Kamis, 20 Februari 2025.
Menurut laporan yang dilansir Reuters, DBS Group dari Singapura menduduki posisi puncak dengan perolehan laba bersih sebesar Rp139,08 triliun pada tahun buku 2024. DBS Group berhasil mempertahankan posisinya sebagai bank dengan laba tertinggi di ASEAN, mencerminkan manajemen strategis dan operasional yang efektif.
OCBC Bank, yang juga berasal dari Singapura, diproyeksikan mengantongi laba sebesar Rp93,21 triliun, menempatkannya di posisi kedua. Sementara itu, UOB Bank mengamankan tempat ketiga dengan laba bersih sebesar Rp73,2 triliun. Ketiga bank ini menunjukkan dominasi bank Singapura di sektor perbankan ASEAN, berkat strategi bisnis yang agresif dan inovatif.
Peringkat selanjutnya dihuni oleh tiga bank besar asal Indonesia. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil memperoleh laba sebesar Rp60,64 triliun, menjadikannya sebagai bank Indonesia dengan laba tertinggi di wilayah ini. “Keberhasilan ini mencerminkan komitmen kami untuk terus tumbuh dan melayani nasabah dengan optimal,” ujar Sunarso, Direktur Utama BRI, dalam keterangannya.
Di posisi kelima, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp55,80 triliun, diikuti oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan laba sebesar Rp54,80 triliun di posisi keenam. Kedua bank ini terus berusaha meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan inovasi layanan untuk mempertahankan kinerja positif mereka di tengah persaingan ketat.
Pandemi yang melanda dunia beberapa tahun terakhir telah mendorong bank-bank di ASEAN untuk melakukan penyesuaian strategi. Penggunaan teknologi digital dan penekanan pada manajemen risiko yang cerdas menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Selain itu, terdapat tiga bank besar asal Malaysia yang diproyeksikan mencatatkan laba signifikan selama tahun buku 2024, berdasarkan data terbaru hingga September. Bank-bank tersebut antara lain Maybank, CIMB Group, dan Public Bank Berhad (PBBank). Ketiganya menunjukkan ketahanan dan adaptasi di tengah perubahan dinamika pasar yang cepat.
Menutup daftar bank dengan perolehan laba terbesar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dari Indonesia mencatatkan laba sebanyak Rp21,50 triliun. Raihan ini menegaskan posisi BNI sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia yang berfokus pada pemberian pembiayaan produktif dan peningkatan kualitas layanan kepada nasabah.
Tren pertumbuhan laba yang dicapai oleh bank-bank ASEAN ini menunjukkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi di kawasan ini. Para pelaku industri perbankan terus berupaya memperkuat posisi mereka dengan berfokus pada diversifikasi produk dan peningkatan kualitas layanan digital.
Dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital pasca-pandemi, bank-bank di ASEAN, khususnya yang berasal dari Singapura dan Indonesia, terus berinovasi dalam menyediakan layanan yang lebih cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Hal ini diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan laba pada 2025 dan tahun-tahun berikutnya.
Dalam konteks ASEAN, keberhasilan bank-bank Singapura dan Indonesia dalam mencatatkan laba signifikan menjadi contoh bagi bank-bank lain di kawasan ini. Daya saing, adaptasi teknologi, dan pelayanan kepada nasabah menjadi aspek kunci yang terus ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di masa depan.