PT Bank Syariah Indonesia (BSI)

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Genjot Bisnis Kustodian untuk Optimalkan Ekosistem Syariah di Pasar Modal

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Genjot Bisnis Kustodian untuk Optimalkan Ekosistem Syariah di Pasar Modal
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Genjot Bisnis Kustodian untuk Optimalkan Ekosistem Syariah di Pasar Modal

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (IDX: BRIS) terus menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam memperkuat bisnis kustodian yang bertujuan mengoptimalkan potensi ekosistem syariah di pasar modal yang hingga kini masih belum tergarap sepenuhnya. Melalui strategi yang matang dan inovatif, BSI berhasil mencatatkan kinerja yang mengesankan, Kamis, 20 Februari 2025.

Per Januari 2025, BSI telah dipercaya mengelola asset under custody (AUC) hingga mencapai lebih dari Rp115 triliun. Angka ini mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 28% secara tahunan (year on year/yoy). Pencapaian ini tidak hanya mengukuhkan posisi BSI sebagai pemain utama dalam bisnis kustodian, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ekosistem syariah di Indonesia.

Sebagai pengakuan atas kinerja gemilangnya, BSI dianugerahi penghargaan prestisius sebagai Best Islamic Custody Bank 2024 pada ajang 18th Annual Deal & Solution yang diselenggarakan oleh Alpha South East Asia di Malaysia pada 12 Februari lalu. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari kerja keras dan inovasi yang telah dilakukan perusahaan dalam memajukan layanan bisnis kustodian berbasis syariah.

Direktur Treasury & International Banking BSI, Ari Rizaldi, menyampaikan optimismenya terhadap prospek bisnis kustodian syariah di tahun ini. “Kami akan terus mendorong bisnis ini meraih kinerja positif dan tumbuh berkelanjutan. BSI adalah bank syariah pertama yang terdaftar sebagai bank kustodian. Optimisme tersebut didukung oleh pangsa pasar Islamic ecosystem yang potensinya masih cukup besar untuk dioptimalkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ari menambahkan bahwa sejalan dengan visi BSI untuk menjadi penggerak utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, bank ini berupaya memperkuat layanan seperti pengadministrasian efek-efek syariah yang dimiliki nasabah. Selain itu, BSI juga fokus pada penyelesaian transaksi efek syariah dan pencatatan imbal hasilnya. Ini merupakan bagian dari strategi BSI untuk terus menyediakan layanan terbaik bagi nasabah serta memperkuat posisi di pasar.

Tahun ini, BSI berencana memperluas bisnis kustodian dengan menargetkan segmen ritel, termasuk di dalamnya reksadana ritel. Produk unggulan dari BSI meliputi layanan capital market berbasis syariah seperti safekeeping, fund services, wali amanat, dan keagenan. Inisiatif ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi BSI sebagai pemimpin pasar dalam bisnis kustodian syariah.

Ari menekankan bahwa segmen nasabah yang menjadi target kelolaan BSI saat ini sangat beragam, mulai dari manajer investasi, asuransi, dana pensiun, lembaga negara, hingga securities crowdfunding dan bank. “Kami yakin ke depan masih banyak potensi yang akan terus digarap, terutama segmen Islamic ecosystem, ecosystem lembaga negara dan juga nasabah ritel,” pungkas Ari.

Komitmen BSI untuk terus memperluas jangkauan dan mengoptimalkan layanan menjadi langkah strategis yang diharapkan mampu mendongkrak perkembangan bisnis kustodian syariah di Indonesia. Dengan adanya dukungan regulator dan berbagai pihak terkait, BSI optimis dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan pasar modal syariah di tanah air.

Konsistensi BSI dalam mengembangkan layanan yang inovatif dan berkelanjutan, serta komitmennya untuk menjadi market leader dalam bisnis kustodian berbasis syariah, menjadi modal kuat untuk terus bertumbuh dan memperkuat posisinya di pasar. Dengan ekosistem syariah yang semakin berkembang, peluang untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis terbuka lebar. Ke depan, BSI akan terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi nasabah dan pemangku kepentingan lainnya, sejalan dengan visi untuk menjadi bank syariah terdepan di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index