Bank Indonesia

Pertumbuhan Kredit Bank Indonesia: Menopang Ekonomi dengan Kebijakan Makroprudensial yang Kuat

Pertumbuhan Kredit Bank Indonesia: Menopang Ekonomi dengan Kebijakan Makroprudensial yang Kuat
Pertumbuhan Kredit Bank Indonesia: Menopang Ekonomi dengan Kebijakan Makroprudensial yang Kuat

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2025 tetap kuat, menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan. Kredit perbankan mengalami pertumbuhan sebesar 10,27 persen secara tahunan (year on year/yoy), didorong oleh faktor penawaran dan permintaan yang kuat, Kamis, 20 Februari 2025.

Dari sisi penawaran, kredit ditopang oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dukungan pendanaan dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang stabil, serta ketersediaan likuiditas yang terjaga di tengah implementasi penguatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). "Bank Indonesia terus berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan kredit yang sehat," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers daring pada Rabu, 19 Februari 2025.

Keberlanjutan pertumbuhan kredit ini juga didukung oleh sisi permintaan, di mana kinerja penjualan korporasi tetap positif di tengah konsumsi rumah tangga yang terbatas. Berdasarkan kelompok penggunaan, kredit modal kerja mencatatkan pertumbuhan 8,40 persen yoy, kredit investasi naik 13,22 persen yoy, dan kredit konsumsi meningkat 10,37 persen yoy. Sementara itu, pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,71 persen yoy dan kredit UMKM meningkat 2,88 persen yoy.

Perry Warjiyo menegaskan bahwa ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif. "Bank Indonesia akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat efektivitas implementasi KLM yang mulai diterapkan pada 1 Januari 2025," katanya. KLM diarahkan untuk mendorong kredit perbankan guna mendukung penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan KLM ini juga menyalurkan insentif ke sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Sektor-sektor tersebut meliputi pertanian, perdagangan, manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata, ekonomi kreatif, konstruksi, real estate, perumahan rakyat, serta UMKM dan usaha ultra mikro. Hingga minggu kedua Februari 2025, Bank Indonesia telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp295 triliun, meningkat sebesar Rp36 triliun dari Rp259 triliun pada akhir Oktober 2024.

"Dengan adanya KLM, kami berharap dapat memberikan dorongan tambahan bagi sektor-sektor prioritas dalam Asta Cita, termasuk sektor perumahan dan pertanian," jelas Perry. Insentif ini telah disalurkan kepada berbagai kelompok bank, dengan rincian Rp129,2 triliun kepada bank BUMN, Rp131,9 triliun kepada bank BUSN, Rp28,7 triliun kepada BPD, dan Rp4,9 triliun kepada KCBA.

Bank Indonesia juga terus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah untuk menjamin keberhasilan program-program dalam Asta Cita, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan pada sektor-sektor prioritas.

Realisasi kebijakan makroprudensial seperti KLM diharapkan menjadi katalisator untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Melalui langkah strategis ini, BI bertujuan untuk memastikan bahwa stabilitas sistem keuangan dapat terus terjaga, seraya menyediakan likuiditas yang diperlukan untuk mendukung aktivitas ekonomi yang sehat.

Menghadapi tantangan ke depan, Bank Indonesia tetap optimis, dengan Gubernur Perry Warjiyo yang menyatakan, "Kami yakin melalui kebijakan yang tepat sasaran dan koordinasi yang solid dengan pemerintah, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat secara berkelanjutan, didukung oleh sektor perbankan yang kuat dan adaptif."

Secara keseluruhan, pertumbuhan kredit yang kuat pada awal 2025 menjadi sinyal positif bagi ekonomi Indonesia. Dengan dukungan kebijakan makroprudensial yang efektif dan kolaborasi erat antara Bank Indonesia dan pemerintah, diharapkan ekonomi nasional dapat terus tumbuh dan berkembang, memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index