Industri Multifinance Indonesia

Industri Multifinance Indonesia Diharapkan Tumbuh 8% sampai 10% di 2025, Meskipun Ada Tantangan

Industri Multifinance Indonesia Diharapkan Tumbuh 8% sampai 10% di 2025, Meskipun Ada Tantangan
Industri Multifinance Indonesia Diharapkan Tumbuh 8%-10% di 2025, Meskipun Ada Tantangan

Jakarta — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan target ambisius untuk sektor multifinance Indonesia, yakni pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar 8% hingga 10% pada tahun 2025. Target ini mencerminkan dorongan untuk memperkuat salah satu bagian vital dari sektor keuangan yang telah menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Namun, meski target tersebut menjanjikan, realisasinya tidak akan lepas dari beragam tantangan. Salah satu perusahaan yang merespons inisiatif ini adalah PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). Dalam wawancara dengan Kontan.co.id, Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, mengungkapkan pandangannya mengenai kondisi pasar multifinance di tahun 2025 yang ia prediksi bakal menantang.

“Kami menyadari bahwa kondisi makroekonomi yang belum stabil dan daya beli masyarakat yang masih dalam tahap pemulihan dapat berdampak signifikan terhadap sektor bisnis, termasuk industri multifinance,” ujar Ristiawan, Selasa, 18 Februari 2025.

Kondisi makroekonomi global dan nasional mempengaruhi berbagai sektor, termasuk multifinance yang bergantung pada kemampuan masyarakat untuk mengakses kredit. Berbagai faktor eksternal seperti fluktuasi nilai tukar, suku bunga global, hingga gejolak ekonomi di beberapa negara mitra perdagangan Indonesia menjadi variabel yang harus dipertimbangkan.

Meskipun demikian, CNAF menegaskan optimisme mereka untuk mencapai target piutang pembiayaan sebesar Rp 8,12 triliun di tahun 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 9% dari target tahun 2024 yang dipatok pada Rp 7,42 triliun. Keyakinan ini didorong oleh strategi-strategi jitu yang telah disiapkan.

Salah satu langkah penting yang diambil oleh CNAF adalah pengoptimalan pembiayaan fasilitas dana tunai. Strategi ini diimplementasikan untuk menjaga stabilitas pertumbuhan aset kelolaan di tengah terus menurunnya permintaan pembiayaan kendaraan. “Kami berusaha mengadaptasi strategi yang dinamis untuk terus berkembang dan mempertahankan pertumbuhan yang stabil meskipun ekonomi sedang bergejolak,” jelas Ristiawan.

Dengan mengoptimalkan pembiayaan fasilitas dana tunai, CNAF berharap bisa menangkap segmen pasar yang lebih luas dan beragam. Langkah tersebut dianggap mampu menyeimbangkan portofolio perusahaan sehingga tidak terlalu bergantung pada pembiayaan kendaraan yang saat ini cenderung stagnan.

Selain itu, penggunaan teknologi dan inovasi juga menjadi tumpuan strategis dalam menghadapi tantangan pasar. Digitalisasi proses bisnis dan layanan pelanggan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta mempermudah akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang aman dan terpercaya.

Transformasi digital, menurut Ristiawan, dapat menjadi game-changer bagi sektor multifinance, memungkinkan perusahaan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, serta memberikan layanan yang responsif dan lebih personal.

Di sisi lain, penguatan regulasi oleh OJK juga diharapkan dapat menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif. Kebijakan OJK yang berfokus pada peningkatan transparansi dan pengawasan yang ketat atas praktik bisnis multifinance diharapkan akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap sektor ini.

Sebagai kesimpulan, meski industri multifinance akan menghadapi tantangan di tahun-tahun mendatang, target pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar 8%-10% di tahun 2025 tetap menjadi aspirasi yang realistis. Dengan kombinasi strategi bisnis yang adaptif, pemanfaatan teknologi, dan dukungan kebijakan pemerintah, industri ini diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Melihat potensi dan strategi yang sudah direncanakan, optimisme terhadap pertumbuhan industri multifinance di tahun 2025 sepertinya bukan hanya sebatas impian belaka, tetapi adalah target yang bisa dicapai dengan kerja keras dan visi yang jelas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index