JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berhasil menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, meski infrastruktur pascabencana masih terbatas. Dengan strategi transportasi multi-moda, Pertamina memastikan energi vital ini tetap tersedia bagi masyarakat dan posko penanganan darurat.
Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara, menjelaskan pengangkutan BBM berasal dari Integrated Terminal Medan dan menggunakan jalur udara. Pesawat Air Tractor dari Bandara Kualanamu, Medan, diterbangkan menuju Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah.
Setibanya di Rembele, BBM dipindahkan ke mobil tangki berukuran medium 8.000 kiloliter (KL) untuk didistribusikan melalui jalur darat ke SPBU dan posko penanganan bencana.
“Distribusi BBM dari Bandara Rembele menuju Aceh Tengah menggunakan mobil tangki menempuh waktu sekitar satu jam. Saat ini, kondisi jalur relatif aman dan dapat dilalui oleh mobil tangki,” ujar Fahrougi. Penggunaan mobil tangki ukuran medium memudahkan manuver di jalan yang sempit dan terhambat longsor.
Alokasi Pasokan BBM Untuk Masyarakat dan Posko Darurat
Sebanyak 29.500 liter BBM tiba di Takengon. Dari jumlah ini, 13.500 liter BBM berupa Pertalite dan Biosolar dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat di SPBU. Sementara 16.000 liter sisanya dialokasikan untuk posko penanganan darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Komandan Distrik Militer (Kodim).
Distribusi mencakup empat SPBU, dua di Kabupaten Bener Meriah dan dua di Takengon. Fahrougi menekankan bahwa pasokan ini diharapkan menjaga kebutuhan energi masyarakat di tengah keterbatasan akses akibat longsor dan kerusakan jembatan.
“Pertamina akan terus melakukan distribusi BBM menggunakan berbagai moda yang memungkinkan untuk menembus jalur yang masih terisolir. Mulai dari penggunaan pesawat Air Tractor hingga jalur reguler, alternatif, dan emergency (RAE) distribusi BBM dari Fuel Terminal Lhokseumawe,” jelasnya.
Kondisi Infrastruktur dan Tantangan Distribusi
Saat ini, Jembatan Teupin Mane yang menghubungkan Lhokseumawe dan Bireuen telah selesai diperbaiki. Namun, masih ada beberapa ruas jalan yang tertimbun longsor dan jembatan yang terputus, sehingga jalur reguler distribusi BBM dari Lhokseumawe ke Aceh Tengah belum sepenuhnya operasional.
Fahrougi menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat, dan pihak terkait agar distribusi BBM tetap berjalan lancar. Meski infrastruktur terbatas, Pertamina terus mengupayakan berbagai skema distribusi alternatif untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan pasokan energi.
“Pertamina tidak pernah lelah melayani masyarakat. Kami berharap masyarakat tetap sabar dan mendukung upaya Pertamina serta petugas di lapangan dalam menyalurkan energi melalui berbagai skema alternatif,” tandas Fahrougi.
Peran Penting BBM dalam Pemulihan Pascabencana
Keberhasilan distribusi BBM ke Takengon menunjukkan pentingnya energi bagi pemulihan wilayah terdampak bencana. Pasokan BBM tidak hanya mendukung kebutuhan masyarakat, tetapi juga operasional posko penanganan darurat, transportasi logistik, dan aktivitas ekonomi lokal yang terdampak bencana.
Strategi multi-moda yang diterapkan Pertamina menjadi contoh penanganan logistik energi yang adaptif di wilayah dengan keterbatasan infrastruktur. Pendekatan ini memastikan jalur udara, darat, dan jalur alternatif dapat digunakan secara simultan untuk menjangkau wilayah terpencil.
Dengan kesiapan armada dan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah, distribusi BBM di Aceh Tengah dapat terus berjalan tanpa hambatan signifikan. Hal ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina untuk menjaga ketersediaan energi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terdampak bencana dan terisolir.
Ke depan, Pertamina akan terus mengevaluasi kondisi infrastruktur dan potensi risiko untuk memastikan distribusi BBM tetap aman, cepat, dan efisien. Keberhasilan ini menjadi dorongan penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk melanjutkan pemulihan pascabencana di Aceh Tengah dan sekitarnya.