Jakarta - Hotel Santika Kota Blitar menjadi saksi dari sebuah acara penting yang mendalami strategi pendanaan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya melalui Initial Public Offering (IPO). Seminar bertema "Go Big with Go Public" ini menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman di bidang pasar modal, dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam kepada para pengusaha mengenai pentingnya IPO sebagai salah satu sumber pendanaan yang krusial, Jumat, 21 Februari 2025.
Kepala Kantor Perwakilan Jawa Timur PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Cita Mellisa, hadir sebagai salah satu pembicara utama dalam acara yang penuh wawasan ini. Beliau menekankan komitmen BEI dalam memfasilitasi perusahaan kecil dan menengah agar dapat memanfaatkan peluang IPO. Menurut Cita, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Peraturan Nomor 50 dan 54, telah menetapkan kriteria yang jelas bagi perusahaan kecil dan menengah, di mana perusahaan dengan aset di bawah Rp 50 miliar termasuk dalam kategori kecil, sementara perusahaan menengah memiliki aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.
“Kebanyakan pengusaha yang datang ke kami bukan semata-mata mencari dana, tetapi lebih kepada membangun kepercayaan dengan investor, terutama investor asing. Di Surabaya, misalnya, banyak perusahaan keluarga yang tertarik dengan IPO, bukan hanya untuk modal tetapi juga untuk pengembangan bisnis mereka,” jelas Cita Mellisa dalam paparannya.
Selain Cita, hadir pula Chandra Purnama, Direktur Investment Banking, dan Wawan Heri P, Corporate Secretary PT Pelayanan Nasional Ekalya Purnamasari Tbk, yang turut memberikan wawasan berharga dalam seminar tersebut. Dalam sesinya, Wawan Heri P. memberikan tips penting bagi perusahaan yang ingin melalukan IPO. Dia menekankan perlunya strategi penggunaan dana yang tepat agar IPO dapat memberikan manfaat maksimal.
“Jangan gunakan dana IPO untuk membayar utang, membeli aset pasif, atau membagi dividen internal. Sebaiknya fokus pada ekspansi bisnis, peningkatan produksi, branding, dan pemasaran,” pesan Wawan dengan tegas, memberikan insight yang sangat relevan bagi para pengusaha yang hadir.
Acara ini tidak hanya berhenti pada diskusi-informasi semata. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Blitar, Yogi Rosdianta, turut menaruh harapan tinggi bahwa seminar ini akan mendorong lebih banyak pengusaha lokal untuk menganggap IPO sebagai alternatif pendanaan yang sangat berpotensi mendorong bisnis mereka ke level yang lebih tinggi. "Semoga ini menjadi motivasi bagi pelaku usaha di Blitar. IPO adalah jalan bagi perusahaan untuk tumbuh lebih besar,” katanya.
Lebih dari sekadar seminar, kegiatan ini juga menunjukkan perhatian pada kesejahteraan sosial di Kota Blitar. HIPMI Kota Blitar turut berperan aktif dalam mendukung pendidikan dengan memberikan bantuan sarana pendidikan kepada anak-anak sekolah di kota tersebut. Langkah ini merupakan bukti nyata dari komitmen HIPMI dalam mendukung kemajuan ekonomi dan pendidikan sebagai dua pilar penting di masa depan.
Dengan berlangsungnya seminar yang penuh informasi dan motivasi ini, diharapkan semakin banyak perusahaan di Blitar yang mempertimbangkan peluang emas yang ditawarkan oleh pasar modal. IPO tidak hanya menawarkan modal segar, tetapi juga kesempatan untuk memperbesar skala bisnis dan meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata investor, terutama dalam konteks persaingan bisnis yang kian ketat.
Acara yang berlangsung dengan baik ini menandakan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah Blitar dan sekitarnya. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang masuk ke dalam pasar modal melalui IPO, penguatan ekonomi lokal dan peningkatan daya saing global bisa menjadi kenyataan yang terwujud dalam waktu dekat.