Jakarta - Industri asuransi jiwa di Jepang diproyeksikan mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan pada tahun 2025. Lonjakan ini dipicu oleh strategi ekspansi ke luar negeri serta diversifikasi ke sektor non-asuransi yang diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan asuransi, meskipun tengah menghadapi tantangan penurunan demografi di dalam negeri. Prediksi ini memberikan angin segar bagi sektor asuransi yang telah lama berada dalam kondisi stagnan akibat berbagai hambatan internal dan eksternal, Selasa, 18 Februari 2025.
Menurut laporan terbaru dari S&P Global Ratings yang dirilis melalui laman Insurance Asia pada Selasa, 18 Februari 2025, fundamental makroekonomi Jepang, dengan proyeksi pertumbuhan moderat pada produk domestik bruto (PDB) riil setelah tahun 2025, akan menjadi pilar penopang utama untuk sektor asuransi. "Kami melihat fundamental makroekonomi Jepang yang stabil memberi ruang bagi sektor asuransi untuk bertumbuh, meskipun ada tantangan demografi yang harus dihadapi," ungkap analis dari S&P Global Ratings.
Ekspansi bisnis asuransi jiwa Jepang ke luar negeri dan pengembangan sektor non-asuransi dinilai sebagai langkah strategis yang dapat meningkatkan tata kelola dan manajemen risiko. Hal ini dinilai krusial dalam mengatasi tantangan penurunan populasi di Jepang yang saat ini menjadi tantangan utama. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa besar, seperti Nippon Life, Dai-ichi Life, Meiji Yasuda Life, dan Sumitomo Life, telah menunjukkan lonjakan kontribusi laba yang signifikan dari operasi internasional mereka, membuktikan efektivitas strategi ini.
Walaupun demikian, kredit sektor asuransi Jepang diramalkan tetap stabil pada 2025. Stabilitas ini dipertahankan meski sektor asuransi Jepang tengah menghadapi tantangan yang tidak sedikit, seperti volatilitas pasar, risiko geopolitik, dan potensi kebijakan baru dari Amerika Serikat, terutama di bawah pemerintahan Donald Trump. Di sisi lain, regulasi solvabilitas baru yang akan berlaku pada Maret 2026 juga menjadi faktor yang dapat mengubah arah industri ini secara signifikan.
Mempertahankan hubungan yang erat dengan pelanggan, memperbaiki distorsi industri, serta menetapkan tarif asuransi yang sesuai, diharapkan dapat mendongkrak profitabilitas, terutama di sektor non-jiwa. Dalam konteks ini, profitabilitas sektor asuransi jiwa diprediksi akan mengalami sedikit peningkatan pada 2025. "Peningkatan profitabilitas ini sejalan dengan langkah-langkah baru yang diambil perusahaan untuk beradaptasi dengan dinamika pasar," ujar seorang eksekutif industri yang terlibat dalam pengembangan strategi internasional.
Di sisi lain, sektor asuransi non-jiwa di Jepang diperkirakan tetap kuat, dengan rasio gabungan rata-rata berkisar antara 97 persen hingga 99 persen dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Perlambatan penurunan profitabilitas underwriting serta peningkatan hasil investasi dari penjualan ekuitas strategis diproyeksikan akan memperkuat pendapatan bagi perusahaan asuransi non-jiwa besar. "Kami memproyeksikan hasil investasi yang lebih baik dari ekuitas strategis dapat menjadi penopang kinerja keuangan kami yang berkesinambungan," kata seorang eksekutif dari perusahaan asuransi non-jiwa terkemuka.
Bisnis luar negeri yang terus kuat juga diantisipasi akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan kelompok besar seperti Tokio Marine Group, MS&AD Insurance Group, dan Sompo Holdings Group. Dengan kemajuan yang dicapai dalam pengembangan usaha internasional, pasar asuransi Jepang menunjukkan potensi untuk menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan domestik di masa depan. Inovasi dan diversifikasi produk menjadi kunci utama yang diandalkan oleh industri ini untuk terus bertumbuh dan bertahan dalam lanskap ekonomi global yang dinamis.
Secara keseluruhan, dengan langkah-langkah strategis yang tepat, sektor asuransi Jepang siap untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di tahun-tahun mendatang, dengan ekspansi internasional dan sektor non-asuransi sebagai ujung tombaknya. Situasi ini akan menjadi salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi perkembangan ekonomi Jepang secara keseluruhan di masa depan.