Industri Asuransi Bersiap Dukung Program Prioritas Pemerintah, Tapi Tantangan Belum Usai

Selasa, 18 Februari 2025 | 10:09:25 WIB
Industri Asuransi Bersiap Dukung Program Prioritas Pemerintah, Tapi Tantangan Belum Usai

Jakarta - Pemerintah Indonesia saat ini tengah menggencarkan berbagai program prioritas yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam mendukung program ini melalui sektor perasuransian. Namun, dukungan ini harus diiringi dengan kesiapan dari pelaku industri itu sendiri dan sinergi dari berbagai pihak terkait,Selasa, 18 Februari 2025.

OJK mengungkapkan, industri perasuransian siap memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh program pemerintah dengan menyediakan berbagai produk asuransi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Sektor perasuransian akan terus berupaya mendukung program pemerintah melalui penyediaan produk yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang ketahanan pangan, infrastruktur, dan ketahanan energi,” ujar Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK.

Dalam upaya mendukung ketahanan pangan, OJK mencanangkan pengembangan asuransi parametrik yang akan diaplikasikan pada asuransi Usaha Tani Padi (UTP) dan asuransi Usaha Ternak Sapi (UTS). Produk ini diharapkan dapat memberikan perlindungan kepada para petani dan peternak terhadap risiko kerugian ekonomi yang seringkali tak terhindarkan.

Di sisi lain, terkait infrastruktur, khususnya dalam upaya mencapai target pembangunan 3 juta rumah, industri perasuransian memiliki peran penting. OJK menyebutkan bahwa asuransi kredit dan asuransi jiwa kredit akan ditawarkan untuk melindungi risiko debitur yang dapat terjadi akibat kematian. “Industri juga akan menawarkan perlindungan terhadap properti dari berbagai risiko seperti kebakaran dan bencana alam,” lanjut Ogi dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025.

Tidak hanya itu, dalam rangka mendukung ketahanan energi, OJK mendorong pengembangan produk energi saving insurance. Produk ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap proyek efisiensi energi yang semakin vital dalam mencapai keberlanjutan energi.

Namun demikian, dukungan OJK saja dinilai belum cukup untuk memastikan keberhasilan industri asuransi dalam mengoptimalkan kontribusinya terhadap program prioritas pemerintah. Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo menekankan pentingnya kesiapan dari pelaku industri asuransi itu sendiri selain dukungan regulasi.

"Peluang yang bisa dimaksimalkan industri asuransi tidak cukup apabila hanya mengandalkan dukungan OJK. Perlu juga mengedepankan kesiapan pelaku industri sendiri melalui dukungan ekosistem regulasi dan sinergi dengan stakeholders lain, seperti perbankan, kementerian dan lembaga, serta asosiasi,” ungkap Irvan Rahardjo kepada Kontan, Selasa, 18 Februari 2025.

Irvan juga menyebut bahwa saat ini ekosistem dan sinergi antara berbagai pihak terkait masih belum sepenuhnya mendukung, yang membuat dukungan yang diharapkan belum bisa terwujud dalam bentuk perolehan premi bagi perasuransian di tahun ini.

Sebagai bagian dari program anorganik, sektor PPDP didorong untuk berkomitmen dalam mendukung berbagai program prioritas pemerintah. Namun, keberhasilan dari program-program ini akan sangat bergantung pada kolaborasi efektif antara pemerintah, regulator, dan industri untuk menciptakan ekosistem yang kondusif.

Dalam upaya mendukung cita-cita besar pemerintah, semua pemangku kepentingan diharapkan lebih terlibat dan mampu memberikan kontribusi nyata melalui kolaborasi yang sinergis. Dengan pendekatan yang tepat dan support dari seluruh elemen, diharapkan industri perasuransian dapat memainkan peran signifikan dalam mendorong berbagai agenda prioritas yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Terkini