Telkom Siapkan Infranexia Jadi Raksasa Baru Setara Telkomsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 12:35:02 WIB
Telkom Siapkan Infranexia Jadi Raksasa Baru Setara Telkomsel

JAKARTA - Upaya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam memperkuat fondasi bisnis jangka panjang terus menunjukkan arah baru. Selama ini, Telkom dikenal sangat bergantung pada kontribusi Telkomsel sebagai mesin pendapatan utama. 

Namun ke depan, perusahaan pelat merah tersebut tidak ingin bertumpu pada satu pilar saja. Salah satu langkah strategis yang kini disiapkan adalah pengembangan perusahaan infrastruktur baru yang diharapkan dapat tumbuh sebesar Telkomsel.

Telkom tengah menyiapkan perusahaan infrastruktur bernama Infranexia atau PT Telkom Infrastruktur (TIF). Anak usaha ini diproyeksikan menjadi salah satu sumber pendapatan utama baru Telkom di masa mendatang, seiring transformasi bisnis telekomunikasi dan digital yang semakin kompleks.

Perubahan Strategi Kontribusi Pendapatan Telkom

Selama bertahun-tahun, Telkomsel menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Telkom. Berdasarkan catatan perusahaan, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp109,6 triliun sepanjang Januari hingga September 2025. Dari jumlah tersebut, Telkomsel menyumbang Rp81,3 triliun, menjadikannya kontributor dominan dalam grup Telkom.

Direktur Strategic Business Development & Portofolio Telkom, Seno Soemadji, menjelaskan bahwa Telkom menargetkan perubahan komposisi kontribusi pendapatan anak usaha pada 2030 mendatang. Strategi ini bukan bertujuan menurunkan kinerja Telkomsel, melainkan mendorong pertumbuhan unit bisnis lain agar berkontribusi lebih besar.

"Jadi kalau kita lihat sekarang Telkomsel memang secara kontribusinya ini terbesar di dalam grup. Target kami itu sampai dengan 2030 proporsinya akan berkurang dari Telkomsel. Bukan artinya, number absolutenya Telkomsel diturunkan ya, tapi number absolutenya tetap tinggi. ?Namun, kita akan membangun beberapa engine yang baru," jelas Seno.

Dengan kata lain, Telkom tetap menjaga performa Telkomsel, sambil menciptakan sumber pertumbuhan baru yang mampu menyeimbangkan struktur pendapatan perusahaan.

Infranexia Disiapkan Jadi Mesin Pertumbuhan Baru

Salah satu engine pertumbuhan yang disiapkan Telkom adalah Infranexia atau PT Telkom Infrastruktur. Perusahaan ini difokuskan untuk mengelola dan menyediakan infrastruktur telekomunikasi, tidak hanya bagi Telkomsel, tetapi juga bagi pelanggan lainnya.

Seno menyebutkan, selain Infranexia, Telkom juga mendorong pertumbuhan dari bisnis data center serta layanan B2B ICT. Meski tidak menyebutkan target pendapatan secara spesifik, Telkom berharap kontribusi unit-unit bisnis tersebut dapat mendekati kontribusi Telkomsel.

"Harapannya pada 2030 ini proporsinya sudah hampir mendekati 50-50 [Telkomsel dan unit bisnis lain]. Mungkin tidak sepenuhnya 50-50 tapi paling tidak sudah mendekati," kata Seno.

Target ini mencerminkan ambisi Telkom untuk menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan berkelanjutan, sehingga tidak terlalu bergantung pada satu lini usaha saja.

Peran Infrastruktur dalam Ekosistem Telekomunikasi

Direktur Network Telkom, Nanang Hendarno, menegaskan bahwa Infranexia akan menjadi tulang punggung penyediaan infrastruktur, termasuk untuk memenuhi kebutuhan Telkomsel. Infrastruktur tersebut mencakup penyediaan base transceiver station (BTS) untuk jaringan generasi terbaru.

"Pasti akan memenuhi kebutuhan Telkomsel sebagai salah satu pelanggan TIF ini," ujar Nanang.

Ia menambahkan bahwa kebutuhan infrastruktur ke depan tidak hanya terbatas pada 5G, tetapi juga mencakup persiapan teknologi generasi berikutnya. Dengan model bisnis infrastruktur yang terpisah, Telkom berharap dapat meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, serta kecepatan pengembangan jaringan.

TIF sendiri dijadwalkan mulai beroperasi penuh pada awal 2026. Saat ini, Telkom telah melakukan pemisahan aset dengan target fase pertama mencapai 50 persen. Langkah ini menjadi fondasi penting agar TIF dapat beroperasi secara optimal sebagai entitas tersendiri.

Visi Telkom Memperkuat Ekosistem Digital Nasional

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa pembentukan perusahaan infrastruktur ini bertujuan memperluas jangkauan konektivitas bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan cakupan yang lebih luas dan model bisnis yang lebih transparan, industri telekomunikasi diharapkan dapat berkembang lebih efisien.

"Akan memungkinkan Telkom mempercepat implementasi Telkom30-nya melalui peningkatan efisiensi operasional, transparansi model bisnis wholesale serta kekuatan peran Telkom grup sebagai ecosystem digital nasional yang inklusif dan berdaya saing," kata Dian.

Langkah ini juga mencerminkan transformasi Telkom dari perusahaan telekomunikasi konvensional menjadi penyedia ekosistem digital yang terintegrasi. Dengan memisahkan pengelolaan infrastruktur, Telkom dapat lebih fokus mengembangkan layanan, inovasi digital, serta kemitraan strategis.

Ke depan, kehadiran Infranexia diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Telkomsel, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk operator lain, penyedia layanan digital, dan sektor industri lainnya. Dengan strategi ini, Telkom optimistis dapat menjaga pertumbuhan jangka panjang sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di era ekonomi digital.

Terkini