Menteri P2MI Lepas Ribuan Pekerja Migran Terampil Global

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:36:38 WIB
Menteri P2MI Lepas Ribuan Pekerja Migran Terampil Global

JAKARTA - Upaya pemerintah memperkuat kualitas dan perlindungan pekerja migran Indonesia kembali ditunjukkan dalam momentum peringatan Hari Pekerja Migran Internasional 2025. Peringatan ini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga dimaknai sebagai tonggak penting transformasi tata kelola pekerja migran nasional. 

Di hadapan publik, pemerintah menegaskan komitmen menyiapkan tenaga kerja migran yang profesional, terampil, dan berdaya saing global. Momentum tersebut ditandai dengan pelepasan ribuan pekerja migran Indonesia yang telah melalui proses seleksi, pelatihan, dan penyiapan kompetensi. 

Langkah ini sekaligus menjadi awal pelaksanaan program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di kancah internasional.

Momentum Hari Migran sebagai Simbol Transformasi

Puncak peringatan International Migrant Day atau Hari Pekerja Migran Internasional 2025 ditandai dengan pelepasan 1.035 pekerja migran Indonesia terampil ke berbagai negara tujuan. Kegiatan ini digelar di Sasana Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, 18 Desember 2025.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menegaskan bahwa peringatan ini menjadi momen strategis untuk menunjukkan perubahan besar dalam tata kelola penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia.

“Peringatan ini menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah bertransformasi, baik secara kelembagaan maupun regulasi, dalam konteks perlindungan PMI,” katanya.

Menurut Mukhtarudin, pelepasan pekerja migran ini bukan sekadar pengiriman tenaga kerja, melainkan representasi dari sistem baru yang lebih tertata, profesional, dan berorientasi pada perlindungan hak pekerja migran.

Penyiapan Pekerja Migran Profesional dan Terampil

Mukhtarudin menjelaskan, seluruh pekerja migran yang dilepas merupakan tenaga profesional yang akan bekerja di berbagai negara tujuan, antara lain Hongkong, Jepang, dan Taiwan. Mereka telah dipersiapkan melalui pelatihan berbasis kompetensi sesuai kebutuhan sektor kerja di negara tujuan.

“Ini bagian dari kick off target 500.000 pekerja migran profesional. Hari ini, 18 Desember 2025, lebih dari 1.000 sudah siap diberangkatkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mukhtarudin menegaskan bahwa target penyiapan 500.000 pekerja migran Indonesia sepenuhnya difokuskan pada sektor formal dan profesional. Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan kebutuhan pasar global.

“Target 500.000 ini seluruhnya sektor profesional. Semuanya akan melalui vokasi, disiapkan skill dan kompetensinya, ditempatkan di sektor dan negara yang sesuai. Jadi antara pelatihan, kompetensi, dan penempatan itu match,” kata Mukhtarudin.

Ia menekankan bahwa pendekatan ini menjadi kunci untuk mengurangi praktik penempatan ilegal sekaligus meningkatkan daya saing pekerja migran Indonesia di luar negeri.

Dukungan Pemerintah terhadap Perlindungan dan Pendapatan PMI

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar turut menyampaikan apresiasi kepada para pekerja migran Indonesia yang telah berkontribusi membawa nama baik bangsa di berbagai negara.

“Saya mengucapkan Selamat Hari Pekerja Migran Internasional 2025 kepada seluruh pekerja migran Indonesia di berbagai belahan dunia. Indonesia Merah Putih bangga kepada kalian karena telah membawa nama baik bangsa,” ujarnya.

Muhaimin menegaskan bahwa pelepasan pekerja migran terampil ini merupakan langkah awal dalam mengejar target nasional penyiapan 500.000 pekerja migran profesional. Ia menilai langkah tersebut sebagai fondasi penting dalam membangun ekosistem migrasi kerja yang aman dan bermartabat.

“Ini merupakan kick-off dari target 500.000 pekerja migran yang akan kami siapkan,” katanya.

Selain kesiapan keterampilan, pemerintah juga menaruh perhatian besar pada kepastian pendapatan dan perlindungan bagi para pekerja migran Indonesia. Menurut Muhaimin, aspek perlindungan menjadi bagian tak terpisahkan dari kebijakan penempatan pekerja migran.

Komitmen Negara Menjamin Migrasi Aman dan Bermartabat

Muhaimin menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen memastikan setiap pekerja migran yang diberangkatkan telah memenuhi standar global, baik dari sisi kompetensi, perlindungan hukum, maupun jaminan kesejahteraan.

“Kami akan mendukung penuh langkah-langkah Kementerian P2MI dan lembaga pendidikan agar pekerja migran yang diberangkatkan benar-benar sesuai standar global, mendapatkan penghasilan yang layak, dan terlindungi,” imbuh Muhaimin.

Komitmen ini mencerminkan peran negara yang hadir sejak tahap pra-keberangkatan, masa penempatan, hingga kepulangan pekerja migran ke Tanah Air. Pemerintah menilai migrasi tenaga kerja bukan hanya soal penempatan, tetapi juga investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia.

Dengan pelepasan 1.035 pekerja migran terampil ini, pemerintah berharap Indonesia semakin dikenal sebagai negara pengirim tenaga kerja profesional yang kompeten, terlindungi, dan bermartabat. Momentum Hari Pekerja Migran Internasional 2025 pun menjadi simbol kuat arah baru kebijakan migrasi Indonesia yang menempatkan perlindungan dan kualitas sebagai prioritas utama.

Terkini